Senin, 04 Maret 2013

Sejarah Tinju

Tinju adalah olahraga dan seni bela diri yang mengadukan dua orang dengan berat yang serupa, menyerang satu sama lain dengan menggunakan tinju mereka di dalam rangkaian pertandingan berinterval tiga menit yang disebut "ronde"
Di setiap ronde, petinju yang lebih banyak memberikan pukulan bersih atau serangannya dianggap lebih efektif serta dapat menghindari serangan lawan, dinyatakan menang ronde tersebut dan memenangkan  poin. Bila dapat menjatuhkan lawannya (atau knockdown) maka satu poin akan dikurangkan untuk petinju yang terjatuh. Petinju yang lebih banyak menang angka setelah jumlah ronde yang ditentukan akan dinyatakan sebagai pemenang. Namun, bila lawan yang terjatuh tidak dapat bangkit setelah 10 detik hitungan, maka ia dianggap KO (knockout) dan dinyatakan kalah. Kemenangan juga dapat dicapai bila salah satu petinju dianggap tidak dapat melanjutkan pertandingan oleh wasit, ini disebut TKO (Technical Knockout)

Teknik Dasar Tinju

Sikap
Meskipun banyak petinju yang mengembangkan gaya dan cara betarung sendiri, teknis dasar dan tradisional adalah sebagai berikut:
Sikap ini  berlaku untuk petinju yang tangan kanannya lebih dominan, atau disebut juga orthodox. Petinju berdiri dengan kaki kanan setengah-langkah di belakang kaki kiri. Tinju kiri (lead)  sekitar enam inci di depan wajah di tingkat mata. Tinju kanan (rear) diletakan di samping dagu dan siku diposisikan didepan  tulang rusuk untuk melindungi tubuh. Dagu diposisikan ke dada untuk menghindari pukulan ke rahang yang sering menyebabkan knockout. Menjaga posisi tangan seperti itu dianggap sangat penting dan tidak mudah selama pertandingan. Petinju kidal atau southpaw seperti Manny Pacquiao dan Marvin Hagler menggunakan cerminan dari sikap ortodox. Petinju kidal menggunakan tangan kanan sebagai lead, dan tangan kiri sebagai rear. Sikap kidal  dapat memberikan kesulitan bagi petinju ortodoks yang tidak terbiasa mendapat jab, hook, atau straight dari sisi yang berlawanan. Sikap kidal, sebaliknya, lemah terhadap serangan straight right (tangan kanan lurus)

Pukulan
Ada empat pukulan dasar dalam tinju: jab, straight, hook, dan uppercut


Jab dari Sonny Liston
Jab : Pukulan cepat yang dilemparkan dengan tangan lead. Jab dilakukan dengan memutarkan pinggul, sebanyak  90 derajat dan searah dengan serangan agar badan petinju menjadi horizontal dan serangan jab dapat  dilakukan dengan tangan di ekstensi penuh.  Jab menggunakan jangkauan tangan panjang dan tidak memerlukan power yang besar. Karena kekuatannya relatif lemah, jab sering digunakan sebagai alat untuk mengukur jarak, menguji pertahanan lawan dan mendirikan kesempatan untuk menyerang.
Ricky Hatton menerima straight dari Pacquiao
Straight : Disebut juga cross, adalah pukulan keras dan dilemparkan dengan arah lurus  menggunakan tangan rear. Straight digunakan untuk mengcounter atau membalas serangan jab, menyerang rahang musuh atau membuka kesempatan untuk hook. Straight sering digunakan setelah jab, yang disebut juga “one-two combo”.


Right hook dari Bernard Hopkins

 Hook : Pukulan dengan arah setengah lingkaran dan umumnya menggunakan tangan lead, diarahkan ke kepala musuh. Hook sering dianggap sebagai pukulan paling berbahaya karena bila dilakukan dengan tepat, power nya dapat menjatuhkan musuh dalam sekejap. Hook juga kerap digunakan ke tubuh. Serangan hook ke tubuh sering dianggap sebagai khas petinju-petinju asal Meksiko seperti Julio Cesar Chavez dan Marco Antonio Barrera.
Uppercut : Pukulan keras yang dilakukan dengan arah vertikal, biasanya dilakukan ketika seorang petinju berada di jarak dekat dengan lawannya. Mantan juara kelas berat Mike Tyson terkenal dengan uppercutnya.
Tipe-tipe Petinju
"Style" sering didefinisikan sebagai pendekatan strategis tempur seorang petinju. Meskipun seorang petinju sukses sebaiknya dapat adaptasi terhadap berbagai macam cara bertempur musuh, tetap biasanya ada satu style yang ia paling suka. Tipe dan gaya  seorang petinju bertarung sesuai dengan  fisik serta mental invindu dan tidak ada dua petinju dengan gaya bertarung yang sama persis.

Boxer/Out-fighter
"boxer" atau  outfighter berusaha untuk menjaga jarak antara dirinya dan lawannya, berkelahi dengan mengandalkan pukulan yang lebih cepat dan berjangkauan panjang, seperti jab. Karena bergantung pada pukulan lemah, outfighter cenderung menang angka ketimbang dengan KO. Seorang out-fighter perlu jangkauan, kecepatan tangan, dan kelincahan kaki.
Oscar de la Hoya vs Floyd Mayweather
Contoh-contoh out-fighter adalah Muhammad Ali, Larry Holmes, Lennox Lewis, Sugar Ray Leonard, Oscar De La Hoya, dan Roy Jones Jr.

In-Fighter
In-fighter/pressure fighter mencoba untuk tetap dekat dengan lawan, selalu berusaha untuk tidak lebih dari selangkah diantara lawan. Seorang in-fighter  membutuhkan rahang yang kuat karena gaya bertarung tersebut harus menerima pukulan yang lebih banyak sebelum mereka memposisikan pas didepan muka lawan dimana mereka paling efektif. In-fighter umumnya bertubuh pendek dan memiliki jangkauan tangan kurang dari lawan mereka dan dengan demikian lebih efektif pada jarak pendek dimana lawan tidak mampu memanfaatkan jangkauan tangannya. Inti dari gaya ini adalah agresi non-stop dan petempuran jarak dekat.
Chavez vs Caberera

Contoh-contoh: Mike Tyson, Harry Greb, Jake Lamotta, Rocky Marciano, Joe Frazier, Jose Luis Castillo, Ricky Hatton dan Julio Cesar Chavez.

Brawler
Brawler adalah petarung yang tidak mengandalkan strategi tertentu dan memilik kemampuan teknik yang kurang. Brawler hanya mengandalkan power dan daya tahannya. Gaya bertarung ini bisa dibilang paling menarik untuk ditonton karena kekasaraannya dan keliarannya menghasilkan pertandingan yang penuh aksi dan sering berakhir dengan KO.
Micky Ward vs Arturo Gatti
Contoh-contoh: Arturo Gatti, Micky Ward, George Foreman, Jack Dempsey, Antonio Margarito, Ricardo Mayorga, Michael Katsidis dan Erik Morales.

Counterpuncher
Counterpuncher adalah  petinju yang mengandalkan kesalahan lawan mereka. Mereka menggunakan pertahanan mereka (defense) dengan baik  untuk menghindari atau memblokir serangan dan kemudian segera menyerang lawan dengan pukulan balasan (counterpunch). Untuk menjadi sukses menggunakan gaya ini harus memiliki refleks yang baik, taktik, akurasi pukulan, dan tangan yang cepat.
Floyd Mayweather vs Ricky Hatton

Contoh: Floyd Mayweather Jr., James Toney, Pernell Whitaker, Willie Pep, Bernard Hopkins, Juan Manuel Marquez, Jersey Joe Walcott, Wilfredo Benitez, dan Nicolino Locche.
Boxer-Puncher
Boxer-puncher sering dianggap sebagai gaya yang paling lengkap dan seimbang. Seorang boxer-puncher dapat bertarung dengan jarak jauh maupun dekat. Mereka mempunyai kemahiraan yang seimbang dalam teknik dan power. Mereka dapat mengandalkan strategi untuk menang angka maupun bertarung secara kasar untuk mendapat KO.
Contoh: Sugar Ray Robinson, Manny Pacquiao, Marvin Hagler, Thomas Hearns, Joe Louis, Roberto Duran, Alexis Arguello, dan Carlos Monzon.
Sejarah Tinju

Sejarah Awal
Pertandingan tinju digambarkan pada ukiran relief Sumeria (di Irak) dari 3000 SM, sedangkan ukiran dari  Mesir kuno 3000 SN menggambarkan petinju dan juga  penonton. Penggambaran lain dapat dilihat di Assyria, Babilonia (Sekarang Irak) dan seni Het. Bukti awal tinju semacam sarung tangan dapat ditemukan di Minoan Crete (c. 1500-900 SM), dan Sardinia. Juga  dipertimbangkan patung tinju pertama  berasal dari pegunungan Prama (c. 2.000-1.000 SM).

Sebelum abad 20

Broughton’s Rules (1743)
Catatan mengenai tinju kuno banyak yang hilang setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi. Namun, ada catatan rinci ditemukan di berbagai kota dan provinsi di Italia antara abad ke 12 dan 17. Ketika pemakaian pedang menjadi kurang umum, ada minat baru masyarakat dengan tinju. Olahraga ini kembali menjadi populer di Inggris selama awal abad 16 kadang-kadang disebut sebagai prizefighting.
Tinju pada awalnya tidak memiliki aturan tertulis. Tidak ada kelas berat ataupun wasit. Aturan tinju resmi yang pertama, disebut Broughton’s Rules (Aturan Broughton)  diperkenalkan oleh juara Jack Broughton pada 1743 demi keselamatan para petinju, setelah banyaknya petarung yang tewas ketika bertanding. Berdasarkan aturan ini jika seorang petinju jatuh (knockdown) dan tidak bisa melanjutkan setelah hitungan 30 detik, laga usai. Memukul seorang petinju yang jatuh dan memukul bawah pinggang dilarang. Broughton juga memperkenalkan penggunaan sarung tangan.

London Prize Ring rules (1838)
Pada 1838, London Prize Ring Rules diperkenalkan. Kemudian direvisi pada tahun 1853, mereka ditetapkan sebagai berikut:
  1. Perkelahian dilaksanakan dalam  arena berbentuk pesegi yang dikelilingi oleh tali.
  2. Jika seorang terjatuh, ia harus bangkit dalam waktu 30 detik.
  3. Menggigit, menyundul dan memukul di bawah sabuk dinyatakan pelanggaran..
Marquess of Queensberry rules (1867)

John Graham Chambers memperkenalkan Marquess of Queensberry Rules pada tahun 1867 yang digunakan sampai sekarang. Hal-hal yang diperkenalkan adalah ronde, waktu berjatuh dikurangkan dari 30 detik menjadi 10 detik, diperkenalkannya kelas berat, dll
Abad 20 

1900-1920
Johnson vs Jeffries (1909)
Pada awal abad kedua puluh, sebagian besar  dari dunia tinju hanya terjadi di Amerika Serikat dan Inggris. Juara diakui melalui konsesus terpopuler lalu dinyatakan dengan surat kabar, hal ini karena belum adanya badan organisasi untuk tinju. Petinju paling terkenal di era ini adalah juara kelas berat Jim Jeffries dan Bob Fitzsimmons, yang menjadi petinju pertama yang menjadi juara dalam 3 kelas: menengah (1892), kelas berat ringan (1903), dan berat (1897). Juara terkenal lainnya termasuk kelas berat ringan Philadelphia Jack O'Brien dan juara kelas tengah Tommy Ryan. Pada tanggal 12 Mei 1902 petinju kelas ringan Joe Gans menjadi orang kulit hitam pertama yang menjadi juara dunia, prestasi ini diikuti oleh sesama kulit hitam Jack Johnson yang juga menjadi pertama dari kaumnya yang berhasil memenangkan kejuaraan kelas berat pada tanggal 28 Desember 1908. Johnson menjadi figur yang sangat kontroversial karena sifatnya yang lantang dan arogan terhadap kaum kulit putih dalam masa yang sangat rasis dan diskriminatif. AS pada saat itu masih menempatkan ras kulit hitam sebagai kaum bawahan.
Pada masa ini tinju adalah olahraga terpopuler di AS, dan juaranya adalah selebriti paling terkenal di masanya. Pertandingan kejuaraan kerap menghasilkan semangat tinggi dari publik. Meskipun demikian, legalitas tinju masih dalam keadaan tidak jelas. Pada tahun 1900, negara bagian New York mengesahkan UU Lewis yang melarang olahraga tinju.


1920-1940

Jack "Manassa Mauler" Dempsey
Pada 1920-an, tinju tetap menjadi olahraga unggulan di AS, dan bintang terbesarnya pada masa ini adalah Jack Dempsey, yang menjadi juara dunia kelas berat setelah mendominasi Jess Willard dengan brutal. Dempsey juga dikenal dengan petarungannya melawan Luis Angel Firpo, serta kehidupannya yang mewah diluar ring. Dempsey mengakhiri karirnya dengan dua laga mengesankan melawan Gene Tunney, yang salah satunya menjadi acara olahraga pertama yang menghasilkan  1.000.000. dollar AS. Meskipun Tunney mendominasi kedua laga, Dempsey tetap lebih populer dimata publik, terutama setelah kontroversi dalam pertarungan kedua mereka. Pertarungan ini memperkenalkan aturan baru bahwa penghitungan lawan yang jatuh tidak akan dimulai sampai lawan yang berdiri pergi ke sudut netral.

Louis mengalahkan Schmelling dengan cara KO
New York State Athletic Commission mulai terlibat dalam dunia tinju pada tahun 1930-an. Juara yang terkenal pada era itu termasuk kelas berat dari Amerika, Joe Louis dan dari Jerman, Max Schmelling. Louismembalas kekalahan sebelumnya oleh Schmelling dengan KO di ronde pertama pada tahun 1938. Laga ini dianggap sebagai peristiwa yang signifikan dalam sejarah olahraga AS karena Louis, seorang pria kulit hitam berhasil mengalahkan Schmelling, petinju favorit Nazi Jerman yang pada saat  itu dikuasai oleh ideologi rasisnya Adolf Hitler. Louis juga disebut sebagai petinju dengan pukulan terhebat sepanjang masa oleh The Ring Magazine. Juga pada tahun 1938 Henry Armstrong menjadi  satu-satunya petinju yang memegang gelar di tiga kelas yang berbeda pada waktu yang sama (bulu, ringan, dan welter). Usahanya untuk memenangkan gelar kelas menengah gagal pada tahun 1940.

1940-1960

Lamotta vs Robinson
Perang Dunia II sedikit menghambat perjalanannya dunia tinju, banyak juara yang dipaksa daftar ke militer. Setelah perang usai, Louis melanjutkan karirnya, namun bintang-bintang baru muncul di kelas lain, seperti Willie Pep juara kelas bulu, yang memenangkan lebih dari 200 pertarungan dengan defensenya yang hebat, dan juga Sugar Ray Robinson, sering dianggap sebagai petinju terbaik sepanjang masa di kalangan penggemar dan ahli sejarah tinju. Robinson memegang gelar kelas welter dunia 1946-1951 dan kelas menengah  1951-1960. Dalam 123 pertandingan pertamanya, Robinson hanya dikalahkan sekali yaitu oleh Jake Lamotta, meskipun Robinson setelah itu membalas kekalahannya 5 kali. Lamotta dikenal sebagai salah satu petinju paling tahan banting, ia hanya terjatuh sekali dalam 106 pertandingan.  
Sayangnya, banyak laga di tahun 1940-an dan 1950-an telah dirusak oleh keterlibatan mafia, tetapi beberapa petinju seperti Robinson, Lamotta dan Carmen Basilio terang-terangan menolak pengaruh mafia.
Rocky "Brockton Blockbuster" Marciano
Sementara di kelas berat, Joe Louis mempertahankan gelarnya sampai dia pensiun di tahun 1949, setelah memegang kejuaraan dalam rekor terlama yaitu 11 tahun. Ezzard Charles dan Jersey Joe Walcott menggantikannya, namun mereka kalah tenar dengan Rocky Marciano, yang dengan catatan 49-0 menjadi satu-satunya juara dunia kelas berat yang tidak pernah kalah. Di antara lawan-lawannya adalah Archie Moore yang memegang gelar juara dunia kelas berat ringan selama sepuluh tahun dan mencetak rekor sebagai petinju dengan kemenangan KO terbanyak (131).



1960-1980

Pada awal 1960an tinju kelas berat didominasi oleh Sonny "The Big Bear" Liston yg mengalahkan hampir semua yang ia hadapi, termasuk mantan juara Floyd Patterson yang dia kalahkan dua kali dengan KO, dua-duanya dalam ronde pertama. Liston kesannya tidak dapat dikalahkan, namun ini sebelum ia bertemu seorang petinju muda bernama Cassius Clay. Dunia olahraga terguncang setelah Clay secara tidak didugakan berhasil mengalahkan Liston, lalu dalam pertandingan keduanya Clay mengalahkan Liston dengan KO di ronde pertama. Clay, yang merubah namanya menjadi Muhammad Ali, adalah tokoh paling legendaris dalam sejarah tinju, popularitasnya melampaui olahraga tinju sendiri dan ia digemari di semua sudut dunia. Pada tahun 1968, Ali menolak untuk dikirim ke perang Vietnam, melawan pemerintahan AS. Ia mengganggap perang dan membunuh bertolak belakang dengan kepercayaanya. Karena perlawannya ini gelarnya dicabut dan ia dilarang bertinju.
Ali menang KO
Setelah 3 tahun tidak aktif, Ali kembali ke dunia tinju. Pada tahun 1971 dia melawan Joe Frazier dalam laga yang sering disebut "Fight of The Century" meskipun Ali kalah angka, ia membalas kekalahannya dua kali setelah itu. Pertarugan tersebut sering dianggap sebagai awal dari "era emas" tinju kelas berat. Salah satu tokoh yang paling disegani di era tersebut adalah petinju George Foreman. Pada tahun 1974, Ali melawan Foreman di Zaire (Sekarang Congo) Foreman, yang lebih muda dan memiliki power yang hebat sangat diunggulkan. Apalagi setelah ia berhasil menaklukan dua petinju yang pernah mengalahkan Ali: Joe Frazier dan Ken Norton. Keduanya dengan KO di ronde kedua. Namun, Ali kembali mengejutkan dunia ketika ia menang TKO di ronde 8.

Sementara di kelas bawah, Carlos Monzon dari Argentina menguasai kelas tengah dengan 14 pertahanaan gelar. Sebuah rekor yang baru dipecahkan pada tahun 2001 oleh Bernard Hopkins. Juga di kelas ringan, seorang petinju asal Panama, Roberto Duran mendominasi dengan relatif mudah. Sesuai dengan julukannya: Manos de Piedra (Tangan Batu) Duran menaklukan 11 dari 12 pertinju yang mencoba merebut gelarnya.
1980-2000

Duran vs Leonard
Pada awal 1980-an Larry Holmes mendominasi kelas berat setelah mengalahkan Muhammad Ali. Kemampuannya yang jelas jauh diatas petinju lain membuat persaingan dalam tinju kelas berat membosankan. Sehingga perhatian publik berpindah ke kelas-kelas tengah, ini lah era yang disebut "Four Kings" dimana dunia tinju fokus terhadap 4 petinju yang melawan satu sama lain dalam pertarungan-pertarungan paling legendaris di sejarah tinju. Mereka adalah Roberto Duran, Thomas Hearns, Marvin Hagler, dan Sugar Ray Leonard. 
Pada tahun 1980 Roberto Durán, dikenal sebagai juara kelas ringan terbaik sepanjang masa, naik ke kelas welter dan merebut gelar dari juaranya, Sugar Ray Leonard. Namun, dalam pertandingan kedua mereka, Duran secara tiba-tiba berhenti bertarung dan menghentikan laga, ia tidak pernah menjelaskan mengapa dan alasannya untuk berhenti masih menjadi subjek diskusi para penggemar tinju sampai sekarang. Sementara, Leonard melanjutkan kesuksesannya dengan mengalahkan Thomas Hearns pada tahun 1981.
Pada tanggal 15 April 1985, juara kelas tengah Marvin Hagler melawan Thomas Hearns dalam pertandingan yang penuh aksi dan sering dianggap sebagai 3 ronde paling berkesan dalam sejarah tinju. Kedua petinju dimulai dari detik pertama menyerang satu sama lain dengan agresi non stop, sampai akhirnya Hagler menang TKO. Pada tahun 1987, Leonard berhasil merebut gelar kelas tengah dari Hagler dalam salah satu keputusan juri paling kontroversial. Hagler pensiun tidak lama setelah itu, melambangkan kemuakannya terhadap keputusan tersebut.
Setelah akhirnya masa Four Kings, seorang petinju kelas berat muncul sebagai bintang baru. Dijuluki "Iron Mike" Tyson menjadi juara dunia kelas berat termuda pada usia 20, ia juga bisa dibilang sebagai pertinju terpopuler sejak Ali. Tyson dikenal karena auranya yang ganas dan menyeramkan, mencerminkan juara-juara sebelumnya seperti Jack Dempsey dan Sonny Liston.

Sama seperti Liston, karir Tyson dilanda dengan banyak kontroversi. Ia dituduh melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap istrinya Robin Givens. Sementara itu, ia kehilangan gelarnya dari James Douglas, seorang petinju tidak dikenal dan memiliki kemampuan jelas dibawah Tyson. Namun, yang paling parah adalah tuduhan pemerkosaannya terhadap Desiree Washington. Pada tahun 1991 Tyson dipenjara karena pemerkosaan, dan keluar tiga tahun kemudian. Dengan Tyson lenyap dari dunia tinju, Evander Holyfield, Lennox Lewis dan Riddick Bowe muncul sebagai kelas berat terbaik di era 90an.
Oscar De la Hoya
Sementara itu, di kelas welter ringan, petinju legendaris asal Meksiko Julio César Chavez mencetak rekor kemenangan berturut-turut terpanjang yaitu 89-0 sebelum seri melawan Pernell Whitaker pada tahun 1993. Pada akhir 1990-an Chavez digantikan oleh peraih medali emas Olimpiade asal AS, Oscar De La Hoya, yang menjadi figur populer dan petinju tersukses secara finansial, karirnya diperkirakan menghasilkan sekitar 600 juta dolar. De la Hoya memenangkan kejuaraan dalam enam kelas berat, ia juga pernah mengalahkan beberapa petinju ternama seperti Chavez, Whitaker, Fernando Vargas, Ricardo Mayorga dan Ike Quartey.

Pada akhir 1990-an Mike Tyson muncul kembali di dunia tinju, namun ia lagi-lagi menerima kekalahan yang tak terduga ketika ia melawan Evander Holyfield pada tahun 1996. Kontroversi datang ketika mereka bertanding lagi pada tahun 1997, Tyson menggigit sepotong dari telinga Holyfield, ia di diskualifikasi, lisensi tinjunya dicabut selama satu tahun dan juga didenda 3 juta dollar AS. Setelah itu Holyfield memenangkan dua dari tiga sabuk gelar juara, tetapi kalah  pada tahun 1999 dengan juara WBC Lennox Lewis.
Tyson menggigit telinga Holyfield
 2000-sekarang

Klitscko bersaudara, Vitali dan Wladmir
Di dekade terakhir ini, popularitas tinju di AS menurun. Banyak yang menyangka ini disebabkan oleh lemahnya kelas berat zaman sekarang, dan juga kalah tenar dengan olahraga baru yaitu Mixed Martial Arts (MMA). Namun, ketenaran tinju justru meningkat di negara-negara diluar AS, terutama di Eropa dan Amerika Selatan. Ini dicerminkan dengan dominasi para pertinju asal Ukraina: Klitschko bersaudara di kelas berat.

Barrera vs Morales
 Sejak naik daunnya tinju di Amerika Selatan, terutama Meksiko, kelas-kelas rendah yang didominasi oleh ras latin seperti kelas bulu dan kelas bantam mendapat perhatian publik. Petinju-petinju seperti Juan Manuel Marquez, Marco Antonio Barrera, Erik Morales adalah beberapa dari bintang-bintang tinju tahun 2000an. Kelas yang lebih ringan melibatkan petinju yang lebih kecil dan cepat, karena itu juga menghasilkan banyak pertandingan penuh aksi. Banyak pertarungan paling terkenal dari masa ini melibatkan petinju asal latin seperti trilogi Barrera vs Morales, Marquez vs Diaz, Castillo vs Corrales dll.

Namun figur paling terkenal di masa ini adalah Manny Pacquiao dari Filipina. Pacquiao menakjubkan dunia tinju dengan memecahkan rekor juara di kelas terbanyak, tepatnya 8: Kelas terbang, bantam super, bulu, ringan yunior, ringan, welter yunior, welter, dan tengah yunior. Pacquiao juga mengalahkan banyak petinju-petinju ternama diantara lain Marco Antonio Barrera, Erik Morales, Juan Manuel Marquez, Shane Mosley, Ricky Hatton, Antonio Margarito, Miguel Cotto, dan Oscar de la Hoya.

Manny "Pacman" Pacquiao
Floyd "Money" Mayweather

Meskipun minatnya menurun, AS tetap menghasilkan banyak juara. Seperti Roy Jones Jr. dengan kombinasi power dan kecepatan yang hebat, dapat menguasai kelas tengah super dan berat ringan. Bernard Hopkins yang setelah memecahkan rekor sebagai juara kelas tengah terlama dengan 20 pertahanan, kembali mengejutkan dunia tinju dengan menjadi juara tertua di umur 47, setelah merebut gelar berat ringan dari Jean Pascal. Selain itu, Floyd Mayweather Jr. setelah mengalahkan Oscar de la Hoya, menggantikan posisinya sebagai petinju tersukses secara finansial. Mayweather  yang dikenal dengan defensenya yang hebat dan ucapannya yang sering mengundang kontroversi,  memenangkan kejuaraan di 5 kelas berat, ia juga mengalahkan nama-nama besar seperti diantaranya  de la Hoya, Jose Luis Castillo, Diego Corrales, Shane Mosley, Juan Manuel Marquez, Miguel Cotto dan Ricky Hatton. Pertarungan antara dua bintang terbesar tinju masa ini, Pacquiao dan Mayweather, sangat ditunggu-tunggu oleh banyak penggemar, namun tidak pernah terjadi karena dihalangi berbagai macam alasan dari kedua pihak.

Pada awal 2010an, seorang petinju muda dari AS, dan peraih medali emas olimpiade bernama Andre Ward menjadi sosok baru yang menarik di dunia tinju. Ia mengikuti turnamen kelas tengah super yang disebut Super Six World Boxing Classic, sebagai kontestan termuda diantara juara-juara yang berpengalaman, tidak ada yang menyangka Ward akan sukses di turnamen tersebut. Hebatnya, Ward berhasil memenangkan turnamen dengan kemahiran teknisnya serta keahliannya dalam mengatur taktik. Nama-nama besar yang ia kalahkan diantara lain adalah Mikkel Kessler, Carl Froch, Arthur Abraham dan Chad Dawson.

Ward, juara Super Six

MCMAP , beladirinya para MARINIR

                  Marine Corps Martial Arts Programs alias MCMAP , adalah suatu beladiri yang dikembangin para marinir di US Navy Marine , yang emang tugas nya itu sebagai garda depan pasukan US Navy , dimulai sekitar tahun 2001 , oleh  . Tujuan dari MCMAP adalah untuk menempa mental seseorang  , membentuk karakter , dan kerjasama team.
                 SEJARAH MCMAP
MCMAP ini secara resmi dibuat oleh Orde Korps, Marinir 1500,54 diterbitkan pada tahun 2001-2002, sebagai "langkah revolusioner dalam pengembangan keterampilan seni bela diri untuk marinir dan menggantikan semua dekat-sistem lain yang terkait pertempuran sebelumnya diperkenalkan."  MCMAP berasal dari Korps Marinir, dimulai dengan kemampuan bela diri dari pihak asrama Marinir, yang sering harus bergantung pada teknik bayonet dan pedang pendek.
                 Selama Perang Dunia I ini teknik bayonet yang dilengkapi dengan teknik tempur bersenjata, yang sering terbukti bermanfaat dalam perang parit. Antara perang dunia, Kolonel Anthony J. Biddle memulai penciptaan bayonet standar dan teknik pertempuran jarak dekat berdasarkan tinju, gulat, dan pagar. Juga selama periode ini, Kapten Wallace M. Greene dan Samuel B. Griffith belajar teknik seni bela diri dari Marinir Amerika Cina dan membawa pengetahuan ini untuk Marinir lainnya di seluruh Korps Marinir.
                    Pada tahun 1956, di Marine Corps Recruit Depot San Diego, Letnan Kolonel Ralph Hayward (kapten tim judo di MCRD) dibuat Gunnery Sersan Bill Miller Pejabat Non-Ditugaskan baru di Charge Tangan-Untuk-Tangan Combat. Miller diperintahkan untuk mengembangkan kurikulum baru bahwa 110 - atau 210-pon Marinir bisa gunakan untuk cepat membunuh musuh. Miller menciptakan program dari berbagai gaya seni bela diri seperti karate Okinawa, judo, jiu-jitsu dan.Setiap merekrut Kelautan yang pergi melalui MCRD diperintahkan dalam Kurikulum Memerangi Miller. Hal ini juga termasuk Pasukan Khusus Operasi dari semua cabang badan usaha militer dan sipil. Kemudian pada tahun 2001, pensiun Gunnery Sersan Bill Miller dianugerahi Emeritus Black Belt "untuk merintis Martial Arts di Korps Marinir Amerika Serikat."
                                Akhirnya teknik-teknik yang berbeda berevolusi menjadi Sistem LINE pada awal tahun 1980. Kemudian, sistem ini ditemukan kurang fleksibilitas dan teknik untuk digunakan dalam situasi yang tidak memerlukan kekuatan mematikan, seperti operasi penjaga perdamaian. Korps Marinir mulai mencari sistem yang lebih efektif. Hasilnya adalah Tempur Korps Marinir Tutup Program pelatihan dilaksanakan di 1997-1999. MCMAP dilaksanakan sebagai bagian dari Komandan Korps Marinir inisiatif di musim panas 2000. Komandan James L. Jones ditugaskan Letnan Kolonel George Bristol dan Master Gunnery Sersan C. Urso, dengan hampir 70 tahun pengalaman seni bela diri di antara mereka, untuk membentuk kurikulum MCMAP untuk diajarkan di Pusat Pelatihan Seni Bela Diri
                STRUKTUR DAN PENYABUKAN
Seperti beladiri pada umumnya , MCMAP juga memberlakukan sistem ranking  dengan anda sabuk tingkat. Berbagai tingkat sabuk adalah:• Sabuk Tan, sabuk warna terendah dan dilakukan selama pelatihan entry level, menandakan pemahaman dasar, disiplin mental, fisik, dan karakter. Ini adalah persyaratan minimum dari semua Marinir dengan waktu 27,5 jam pelatihan dan tidak memiliki prasyarat. Merekrut menerima sabuk setelah menyelesaikan tes aplikasi praktis pada semua teknik dasar Belt Tan.• Sabuk Gray sabuk kedua dicapai setelah 25 jam pelatihan. Ini menandakan pemahaman antara disiplin dasar. Marine harus menyelesaikan "Leading Marines Training " di Korps Marinir Institute, dan instruktur yang paling akan membutuhkan laporan pada Raiders Kelautan.•Sabuk Hijau  sabuk ketiga, membutuhkan 25,65 jam pelatihan. Sabuk ini menandakan pemahaman dasar-dasar menengah dari berbagai disiplin ilmu. Ini adalah tingkat sabuk pertama di mana seseorang dapat menjadi instruktur, yang memungkinkan dia untuk mengajarkan teknik sabuk cokelat dan abu-abu dengan kekuatan untuk penghargaan sabuk yang sesuai. Prasyarat untuk ikat pinggang ini termasuk rekomendasi dari laporan senior, dan menjadi instruktur membutuhkan Marine menjadi Kopral atau lebih tinggi.•Sabuk Coklat  sabuk tingkat keempat membutuhkan 33,5 jam pelatihan. Hal ini memperkenalkan dasar-dasar Marinir untuk maju disiplin masing-masing. Selain itu, sebagai dengan sabuk hijau, mereka mungkin disertifikasi sebagai MaIs dan mengajarkan sabuk cokelat melalui teknik hijau. Prasyarat untuk naik ke tingkat ini termasuk rekomendasi dari laporan senior, pangkat kopral atau lebih tinggi (meskipun beberapa kopral Lance dapat diberikan sabuk coklat dengan pengabaian) dan Pendidikan Militer yang sesuai Profesi(PME) diselesaikan untuk peringkat (seperti Course Kopral itu).• Sabuk Hitam 1 derajat warna sabuk tertinggi dan membutuhkan 40,75 jam pelatihan diawasi. Ini menandakan pengetahuan tentang dasar-dasar lanjutan dari disiplin ilmu yang berbeda. Sebuah Gelar 1 instruktur sabuk hitam mungkin mengajarkan dasar-dasar dari cokelat ke sabuk coklat dan penghargaan sabuk yang sesuai. Selain itu, sabuk hitam bisa menjadi instruktur-pelatih, yang memberikan kewenangan mereka untuk mengajar dan penghargaan semua ikat pinggang, serta mengajar dan sertifikasi instruktur. Prasyarat termasuk rekomendasi dari laporan senior, pangkat sersan atau di atas, dan tingkat sesuai PME selesai (seperti Course sersan).Ada yang lima tambahan derajat sabuk hitam, dengan beberapa prasyarat umum yang sama, termasuk rekomendasi dari laporan senior, tingkat yang tepat dari PME selesai, harus menjadi MAI saat ini atau MAIT. Sabuk hitam tingkat 2 ke tingkat 6 menandakan bahwa pemegang adalah otoritas dalam Program Korps Marinir Martial Arts. Selain prasyarat di atas, ikat pinggang masing-masing juga memiliki persyaratan sendiri peringkat.• Hitam sabuk gelar memerlukan 2 pangkat sersan atau di atas.• Hitam sabuk gelar 3 memerlukan pangkat sersan staf atau di atas.• Hitam sabuk tingkat 4 memerlukan pangkat Sersan Gunnery untuk mendaftar dan besar atau lebih tinggi untuk petugas.• Hitam sabuk gelar 5 membutuhkan pangkat Sersan atau Sersan (1stSgt) untuk mendaftar dan besar atau lebih tinggi untuk petugas.• Hitam sabuk gelar 6 membutuhkan pangkat Sersan Gunnery Guru / Sersan Mayor untuk mendaftar dan letnan kolonel atau lebih tinggi untuk petugas
Karena sabuk yang dikenakan dengan Seragam Tempur Korps Marinir Utilitas,rangkaian lengkap warna sabuk seperti merah, kuning, atau ungu dikecualikan sebagai pertimbangan praktis. Setelah memperoleh sabuk seorang marinir abu-abu, ia dapat menghadiri kursus pelatihan tambahan (seperti yang terjadi di duaSekolah Infantri) untuk menjadi instruktur seni bela diri (Khusus Pekerjaansekunder Militer (MOS) 0916, sebelumnya 8551).
MCMAP dapat melatih instruktur dan sertifikasi Marinir lainnya sampai ke tingkatsabuk mereka saat ini (meskipun sampai dengan November 2010 mereka hanya bisa mengesahkan Marinir pada satu tingkat di bawah tingkat sabuk mereka saat ini . Status instruktur ditandai dengan satu garis vertikal pada  sabuk tan MCMAP.  dan harus memiliki sekurang-kurangnya mengikuti kursus Instruktur Seni Bela Diri (MAI) untuk memajukan melampaui tingkat pertama sabuk hitam. Satu-satunya yang dapat melatih Marinir untuk menjadi seorang instruktur yang sabuk hitam Seni Bela Diri Instruktur Pelatih (MAIT). Status Sebuah MAIT adalahditandai dengan garis merah vertikal di sabuk MCMAP dan MOS sekunder 0917(sebelumnya 8552). Untuk menjadi seorang MAIT, Marinir harus telah menyelesaikan kursus MAI lokal kemudian menghadiri kursus MAIT di Pusat Seni Bela Diri of Excellence di Aula Raider terletak di atas kapal Korps Marinir Quantico Basis.
MCMAP  dapat diajarkan untuk layanan lain dan untuk anggota militer asing, dan ikat pinggang diberikan kepada mereka yang menyelesaikan kursus
.
                           
                              TEKNIK BINA MENTAL
             MCMAP adalah sinergi dari mental, karakter, dan disiplin fisik dengan aplikasi di spektrum penuh kekerasan " Para disiplin merupakan dasar dari sistem MCMAP, karena melayani tujuan ganda. MCMAP dilaksanakan untuk meningkatkan efisiensi tempur , serta untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan kepemimpinan Marinir Sebagaimana dinyatakan di atas, tiga disiplin MCMAP yang mental, karakter, dan fisik.. Marinir yang diperlukan untuk mengembangkan pikiran, tubuh dan roh secara bersamaan dan sama. Keselamatan adalah juga penting, sehingga peralatan seperti mouthguards dan bantalan yang digunakan dalam hubungannya dengan teknik seperti setengah kecepatan praktek dan istirahat-jatuh untuk mencegah cedera.Komandan Korps Marinir baru-baru ini menetapkan bahwa disiplin belajar di MCMAP merupakan bagian integral dari fungsi Marinir, dan telah memerintahkan bahwa semua Marinir akan mencapai kualifikasi sabuk cokelat pada akhir tahun 2007. Selain itu, semua marinir infanteri yang diperlukan untuk mencapai kualifikasi sabuk hijau, dan lengan tempur lain harus memenuhi syarat untuk sabuk abu-abu pada akhir tahun 2008.
                   Studi prajurit fokus pada individu yang telah menunjukkan layanan teladan di medan perang, serta diskusi dan analisa kutipan tempur. Studi Budaya bela diri fokus pada masyarakat yang menghasilkan prajurit baik terutama atau eksklusif.Beberapa budaya bela diri yang dipelajari adalah Raiders Kelautan, Spartan, Zulu dan Apache. Dengan mempelajari budaya ini, Marinir belajar taktik dasar dan metode masa lalu dan kembali sendiri dengan etos prajurit dari Korps Marinir. 
                       Studi Perilaku agresif antarpribadi kekerasan, serta Aturan Keterlibatan dan Continuum Angkatan (yang menentukan kapan dan berapa banyak kekuatan dapat digunakan dalam menanggapi misi, sampai dengan dan termasuk kekuatan yang mematikan). Untuk beberapa ikat pinggang, program PME adalah prasyarat. Pengembangan disiplin ini juga menekankan kesadaran situasional, taktis dan strategis pengambilan keputusan, dan Manajemen Risiko Operasional (ORM).
                    Pengembangan disiplin ini melibatkan diskusi tentang nilai-nilai inti Korps  Marinir, etika, dan kewarganegaraan yang baik. Seorang instruktur dapat gagal jika dia merasa bahwa siswa tidak cukup memiliki kehormatan, keberanian,dan komitmen. Beberapa sabuk juga memerlukan persetujuan dari komandan sebelum diberikan. Kontinum gaya dibahas, memungkinkan  untuk bertanggung jawab menggunakan jumlah minimum kekuatan yang diperlukan,termasuk kekuatan yang mematikan. Kualitas kepemimpinan juga ditekankan.
                    Dalam MCMAP, hanya sepertiga dari pelatihan melibatkan teknik dan perkembangan fisik. Disiplin fisik meliputi pelatihan teknik pertempuran, kekuatan, dan daya tahan. Disiplin ini juga termasuk memelihara kelestarianketerampilan dan teknik yang sudah diajarkan, dalam rangka meningkatkanketerampilan serta mengembangkan kemahiran sisi lemah. Pertarungan dekat ,bergulat, pertarungan tangan kosong,teknik sangkur, dan teknik lain yang digunakanuntuk membiasakan Marinir dengan penerapan teknik yang digunakan. Selain itu, kekuatan fisik dan daya tahan diuji dan ditingkatkan dengan berbagai teknik yang sering membutuhkan kerja tim atau persaingan, seperti senam, berjalan dengan kecepatan penuh, membawa balok kayu, dan pertandingan tinju. Teknik juga dapat dipraktekkan dalam air atau dalam kondisi ringan-sedang  untuk mensimulasikan memerangi stres.
 
            TEKNIK


Teknik yang digunakan oleh MCMAP bervariasi dalam derajat mematikan, memungkinkan pengguna untuk memilih jumlah (biasanya setidaknya) paling tepat kekuatan. Sebagai contoh, seorang Marinir menghadapi subjek kekerasan, tetapi tidak patuh dapat menggunakan menahan diri bersenjata untuk memaksa kepatuhan dengan kerusakan minimal dan nyeri. Sebuah subjek yang lebih agresif bisa bertemu dengan memegang, tersedak, atau pemogokan. Kekuatan mematikan dapat digunakan pada subjek sebagai pilihan terakhir. Sebagian besar teknik dapat defensif atau ofensif dalam penggunaan, dengan atau tanpa senjata; memungkinkan fleksibilitas Marinir dalam pertempuran dan operasi selain perang (seperti kontrol sipil atau misi kemanusiaan, serta membela diri).Seorang instruktur dapat menambah situasi pelatihan agar lebih sesuai misi unit, seperti polisi militer berlatih setelah terkena semprotan merica.
Tan Belt
Silabus sabuk cokelat berfokus pada pengembangan dasar-dasar pertempuran bersenjata dan tidak bersenjata. Siswa mulai dengan Sikap Prajurit Dasar dan break-jatuh diajarkan untuk keselamatan, kemudian pindah ke:
• dasar pukulan, uppercuts, dan kait
• dasar tubuh bagian atas pemogokan, termasuk menipu mata, kepalan tangan, dan siku pemogokan
• dasar-tubuh lebih rendah serangan, termasuk tendangan, pemogokan lutut, dan stomps
• teknik bayonet
• dasar tersedak, kunci bersama, dan melempar
• counter pemogokan, tersedak, dan memegang
• bersenjata pembatasan dasar dan manipulasi bersenjata
• teknik dasar pisau
• dasar senjata kesempatan
Siswa harus membuktikan kemampuan dengan 80% dari 50 teknik untuk lulus dan mendapatkan ikat pinggang mereka. Silabus sabuk cokelat merupakan bagian dari Sekolah Dasar dan kurikulum pelatihan merekrut.
 Gray Belt
Silabus sabuk abu-abu mengembang pada teknik dasar dengan:
• teknik bayonet menengah
• antara tubuh bagian atas pemogokan termasuk pisau-tangan (karate daging) dan serangan siku
• menengah bawah-tubuh termasuk tendangan pemogokan, pemogokan lutut, dan stomps
• antara tersedak, kunci bersama, dan melempar
• counter pemogokan, tersedak, dan memegang
• bersenjata pembatasan menengah dan manipulasi bersenjata
• teknik pisau menengah
• pertempuran dasar tanah
• antara senjata kesempatan
 Green Belt
Teknik Sabuk Hijau pergeseran fokus dari defensif untuk teknik ofensif dengan:
• teknik bayonet menengah
• otot mencongkel
• antara tersedak, kunci bersama, dan melempar
• counter pemogokan
• manipulasi bersenjata antara
• pertempuran antara tanah
• canggih senjata kesempatan
 Brown Belt
• teknik bayonet canggih
• pertempuran darat maju dan tersedak
• canggih melempar
• memegang senjata bersenjata vs tangan
• retensi senjata api
• perlucutan senjata api
• teknik pisau canggih
 Black Belt 1 Gelar
• teknik bayonet canggih
• canggih tersedak, memegang, dan melempar
• pertempuran lanjutan tanah
• teknik kontra dasar senjata api
• canggih tubuh bagian atas pemogokan, termasuk pemogokan dan smash
• teknik pisau canggih
• Tekanan poin
• improvisasi senjata
 Black Belt 2
• senapan vs senapan
• pendek vs senjata senapan
• bersenjata senapan vs